Senin, 24 Desember 2012

Mengapa harus (ada) Dia?


Satu waktu ketika mengenalnya, dia masih terlihat bias dalam pipihan cermin yang berbeda
Rasanya ingin  sekali untuk memperjelas keberadaannya, wajahnya, tubuhnya, pikirannya dan hatinya..
Dia terlebih dari hantu, datang dan pergi tanpa aku tau
Dan tanpa disadari, dia merasuk kedalam celah sel sarafku, dia ada setiap kali saraf neuron ku berkontraksi..
Dia tak nyata, karenanya aku tak dapat berbicara. Sepertinya dia menyarankan-ku untuk menulis.
ketika itu, ketika aku ingin………………………………………
Aku melihat dia berbahagia dengan keberadaannya.
Dia mengajarkan cara mencintai yang hebat, oleh perasaannya maupun cerita masa lalu-nya..
Dia mengajarkan aku gila,
Ya, DIA membuat aku gila!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar