Sabtu, 02 Maret 2013

Rindu-mu, secangkir kopi-ku



Seperti ingin berteriak, berhiruk-pikuk

Bukan, bukan karena aku menang atau sampai dipuncak Mahameru

Menahan rindu yang mem-biru,

Hanya menari-narikan jari depan kompi dengan segelas kopi

Ya, aku rindu. aku menulis.

Ingin men-jelas-kan rindu yang tak pernah di-mengerti

Bagaimana bisa, mulut ku terbekukan oleh dingin-nya

Berteriaklah, berteriaklah, berteriaklah karena kekalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar